Hidayatullah.com–Presiden Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Pendeta Dorman Wandikbo hari Senin (04/08/2015) diperika pihak kepolisian Papua. Pendeta Dorman Wandikbo datang menjalani pemeriksaan selama 4 jam sebagai saksi kasus pembakaran masjid dan ruko di Tolikara, Papua pada hari raya Idul Fitri, Jumat (17/07/2015) lalu.
Dikutip sebuah media lokal Papua, Pendeta Dorman Wandikbo datang bersama beberapa pimpinan gereja, jemaat GIDI dan sekitar 30 orang simpatisan GIDI. [Baca: Presiden GIDI Diperiksa Polisi]
Kedatangannya sekitar pukul 12.00 WP di Polda Papua disambut oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) yang telah berada lebih dulu di Polda Papua.
Ia tak datang dengan kawalan superketat dari jemaat GIDI, seperti yang diberitakan oleh beberapa media. Bersama beberapa pimpinan gereja dan simpatisannya, ia berjalan kaki dari Kantor Sinode Kingmi menuju Polda Papua yang hanya berjarak sekitar 250 meter.
“Hari ini saya memenuhi panggilan kepolisian untuk menyampaikan apa yang saya lihat dan apa yang saya rasakan. Saya sebagai warga negara yang baik, maka saya penuhi panggilan dari pihak kepolisian ini. Beberapa pimpinan gereja ikut mendampingi saya. Beberapa umat GIDI ingin ikut mengantar saya. Tiga pengacara akan mendampingi saya, Gustaf Kawer, Olga Hamadi dan Yan Warinussy,” kata Pendeta Dorman dalam perjalanan menuju Polda Papua dikutip media Papua, laman Tabloidjubi.com.
Sementara itu, kuasa hukum GIDI, Olga Hamadi kepada wartawan mengatakan ada 37 pertanyaan penyidik kepada Pendeta Dorman menyangkut panitia pelaksanaan kegiatan, adanya jadwal kegiatan yang bergeser dari 22-27 Juli dimajukan ke 15-19 Juli dan adanya surat edaran beberapa larangan terhadap kaum Muslim.
Juga pertanyaan terkait peserta seminar dan Kebaktian, Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda GIDI yang menurutnya berasal darimana saja, termasuk berasal dari mahasiswa GIDI di seluruh Indonesia dan beberapa penceramah dari luar negeri.
Mantan Kapolres Tolikara yang kini dipindah tugaskan menjadi Inspektur Bidang Operasi (Irbid Ops) Polda Papua, AKBP Suroso, SH membenarkan hari Senin (03/08/2015) ada pemeriksaan pendeta Dorman Wandikbo dikawal pendukungnya.
“Saya hanya menginformasikan bahwa yang bersangkutan (Dorman) tadi diantar massanya,” kata AKBP Suroso saat dikonfirmasi hidayatullah.com, Senin (03/08/2015) sore.
Hanya saja Suroso menegaskan dirinya tidak berhak menjawab kasu itu lagi. Selain itu, pada saat yang sama, ia sedang ada kegiatan lain.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kalau mau tanya soal itu ke Kabid Humas sajalah. Karena saya bukan Kapolres Toli lagi sekarang,” demikian AKBP Suroso memberi saran.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Kabid Humas Kombes Pol. Patriage dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua belum bisa dihubungi.
Sebelumnya, Tim Pencari fakta (TPF) Komite Umat untuk Tolikara (Komat) akhirnya berkesimpulan, insiden yang terjadi pada hari raya Idul Fitri, Jumat, 17 Juli 2015 bukanlah kriminal biasa, namun ada yang menciptakan.
Komat juga berkesimpulan, masssa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) menghalangi umat beragama lain untuk melakukan ibadah dan menjalankan ajaran-ajaran agamanya dan layak jadi tersangka.*