Hidayatullah.com– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bchtiar Nasir, Lc. menilai kesalahan dari program Islam Nusantara adalah salah niat.
“Lalu di mana salah niatnya? Wali songo itu kan mengislamisasi nusantara. Kemudian datanglah gagasan ‘wali songolas’ yang ingin menusantarakan Islam. Nah, saya katakan itu salah niat yang berangkat dari su’udzon,” kata Bachtiar saat menanggapi pertanyaa wartawan pada konferensi pers usai acara launching program special Ramadhan AQL Islamic Center di Jalan Tebet Utara, Jakarta, Jum’at (12/06/2015).
Bachtiar mengungkapkan banyak orang yang mengatakan kalau islamisasi itu Arabisasi. Menurutnya, pemaknaan yang seperti itu justru merupakan sebuah miss-persepsi. Sebab tidak bisa islamisasi itu dimaknai sebagai Arabisasi.
“Nggak mesti dong Islamisasi itu Arabisasi,” tegas Bachtiar yang juga Pendiri Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center.
Selain itu, Bachtiar menilai jika sepertinya ada sebagian kelompok yang memang membenci Arab. Mah, bagi mereka yang membenci Arab, maka ia tegaskan, “Satu-satunya kesalahan Nabi Muhammad di mata bani Israil itu karena Nabi Muhammad adalah orang Arab. Jadi jangan menjadi penerus perasaan bani Israil. Satu-satunya kesalahan Jibril di mata bani Israil karena Jibril menurunkan wahyu kepada orang Arab.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Nah, bagi yang membenci orang Arab segeralah bertaubat jangan-jangan perasaannya telah tersusupi oleh godaan syaitan yang berhasil menyusupi perasaan bani Israil masa lalu. Dimana mereka tidak suka sama orang-orang Arab. Peribahasanya mendingan perbaiki muka kita terlebih dahulu kalau melihat objek di cermin kotor. Jangan cermin yang disalahkan,” pungkas Bachtiar.*