Hidayatullah.com–Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman, M.Psi mengatakan Indonesia sedang dilanda ‘tsunami jiwa’ dengan ditandainya perilaku kejahatan seksual yang mulai masuk ke ranah keluarga.
Saat ini, menurut Elly, kasus kejahatan seksual yang dilakukan melalui hubungan sedarah (incest), sudah terjadi di 25 provinsi di Indonesia.
“Kasus kejahatan seksual lainnya seperti incest terjadi di 25 provinsi (2014) seks dengan binantang terjadi di 4 provinsi (2013-2014), kehamilan di luar nikah terjadi di 24 provinsi (2014), aborsi terjadi di 18 provinsi (2014), dan pembuangan bayi terjadi di 17 provinsi (2014),” imbuh Elly.
Sementara itu, mulai Januari hingga Maret 2015, kata Elly, kasus kejahatan seksual terhadap anak justru mengalami peningkatan 3,7 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Pada 2015 ini, padahal baru 3 bulan saja sudah terjadi 852 kasus kejahatan seksual terhadap anak,” kata Elly.
Elly mengungkapkan jenis kejahatan tertinggi –selang waktu dari Januari hingga Maret 2015— adalah pemerkosaan sebanyak 232 kasus serta pencabulan sebanyak 229 kasus, dengan jumlah pelaku sebanyak 1.065 orang (usia tertinggi 81 tahun dan usia termuda 6 tahun) dan korban sebanyak 1.083 orang usia tertinggi 70 tahun dan usia termuda 1,5 tahun).
Kasus kejahatan seksual lainnya terhitung dari Januari hingga Maret 2015 adalah; incest, kehamilan di luar nikah, pembuangan bayi, prostitusi, serta kasus kejahatan seksual yang dilatar belakangi pornografi, ungkap Elly.
“Untuk keterlibatan anak sebanyak 17 persen dari 1.065 pelaku adalah anak usia 0-18 tahun dan 64 persen dari 1.083 korban adalah anak usia 0-18 tahun,” imbuh Elly.
Dari analisis data itu, Elly menilai bahwa bencana atau musibah besar yang ia sebut dengan istilah “tsunami jiwa” sedang melanda bangsa Indonesia saat ini, khususnya dalam setiap keluarga.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tsunami jiwa sedang melanda keluarga kita saat ini. Saya prihatin dan menangis melihat kondisi anak-anak kita seperti saat ini,” demikian Elly mengungkapkan keprihatinannya.
Untuk itu, Elly sangat berharap kepada setiap keluarga agar sadar dan bisa memahami peran pentingnya orang tua dalam melindungi, membimbing, menjaga serta mendidik anak-anaknya supaya tidak menjadi baik pelaku ataupun korban dari tindak kejahatan seksual terhadap anak.*