Hidayatullah.com–Saat ini umat Islam sedang menghadapi musuh-musuh yang mengusung paham liberalisme, sekularisme, pluralisme, dan relativisme, selain paham-paham yang dapat merusak aqidah. Karena itu, umat Islam harus lebih waspada. Mereka ditunjang oleh dana yang besar sehingga mampu membuat media baik cetak maupun elektronik. Pertarungan antara yang haq dan bathil tampak semakin jelas dan akan terus berlangsung lama.
Hal demikian itu disampaikan oleh Dadang Kusmayadi, Pemimpin Redaksi majalah Suara Hidayatullah di hadapan sekitar 35 dai-dai PKU Universitas Darussalam Gontor, saat berkunjung ke kantor redaksi majalah di Jakarta, Jumat (06/03/2015).
“Karena itu, kami terus berusaha mengkonter pemikiran-pemikiran mereka,” kata Dadang. Dadang mengajak kepada para dai selain berdakwah dengan lisan juga harus mampu berdakwah melalui tulisan. Menurutnya, melalui karya buku-buku dakwah akan lebih menyebar dan ilmunya bermanfaat bagi generasi berikutnya, seperti Imam Syafi’i, Hambali, Maliki, Ibnu Taimiyah, al-Ghazali, dan HAMKA.
“Meskipun penulisnya sudah meninggal tapi karyanya masih bisa dibaca dan memberi manfaat untuk umat. Selain itu, mereka mendapat royalti yang tidak pernah putus dan menjadi bekal amal di akhirat,” ujar Dadang.
Sementara itu, menurut Ustadz Akrim, pembina yang juga ikut mendampingi para dai mengatakan, misi dari program PKU Universitas Daarusalam Gontor di antaranya membekali kader ulama dengan memfokuskan pada penguasaan ilmu-ilmu dasar keislaman sepeeti al-Quran, tafsir, hadits, fiqih dan ushul fiqih. Selain itu, juga memberikan pemahaman tentang tantangan pemikiran Islam kontemporer yang berasal dari metodologi Barat yang berupa liberalisasi, sekularisasi, pluralisme, relativisme dan sebagainya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Insya Allah, lembaga kami konsisten mengadakan program ini. Setelah dibekali ilmu para kader-kader ulama ini akan terjun ke masyarakat memberikan pencerahan,” ujar Akrim.
Acara diakhiri dengan saling memberikan cinderamata. Selanjutnya, rombongan dai-dai itu akan melanjutkan kunjungannya ke beberapa lembaga pendidkan di antaranyaUniversitas Assyafi’yah dan PTIQ.*