Hidayatullah.com–Pekan lalu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir mengatakan umat Islam Jakarta tidak wajib taat kepada Ahok.
“Sebagai umat Islam, kita hanya boleh ber-wala (taat, membela) kepada pemimpin Muslim. Ahok itu adalah pemimpin kafir, sehingga kita tidak boleh ber-wala kepadanya,” kata Bachtiar ketika ditemui hidayatullah.com di Hotel Harris Tebet, Jakarta belum lama ini.
Kendati demikian, Bachtiar menjelaskan bahwa sikap umat Islam ini bukanlah bagian dari bughat (memberontak). “Dalam hal ini sepenuhnya bukan dikatakan kita ini keluar secara keseluruhan dari sistem,” tegas Bachtiar.
Dalam sistem demokrasi, lanjut Bachtiar, posisi gubernur (eksekutif) bukanlah pemegang tunggal kekuasaan. Masih ada lembaga legislatif maupun yudikatif yang juga berperan menjalankan kekuasaan. Itu sebabnya Bachtiar masih menaruh harapan kepada legislatif dan yudikatif.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Ketika saya katakan tidak boleh ber-wala kepada gubernur kafir, mudah-mudahan legislatif dan yudikatif kita lebih pro kepada hukum Allah. Sehingga kita boleh wala kepadanya,” ujar Bachtiar.*