Hidayatullah.com—Tidak kurang 87 pemuda-pemudi se Jabodetabek, menghadiri Islamic Leadership Academy (ILA) batch 2 yang dilangsungkan di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan.
Para peserta yang berusia 18 – 35 tahun akan berkesempatan menimba ilmu kepemimpinan dari berbagai pakar setiap hari Ahad, mulai 2 November-21 Desember 2014 ke depan.
ILA adalah program kepemimpinan berjenjang dari Young Islamic Leaders (YI Lead). Program ini pertama diluncurkan pada Oktober 2013. Peluncurannya untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan.
Dengan menggunakan metode tadabbur Quran dan pendekatan kekinian, diharapkan tercetak kader-kader pemuda yang mempunyai dasar ilmu kepemimpinan dan mental yang kuat.
“Juga mampu memadukan wawasan global dengan kearifan lokal,”ulas Sekjen YI Lead, Agastya Harjunadhi.
Mahasiswa pasca sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA), Bogor itu mengatakan, sampai saat ini, program ILA merupakan program pelatihan kepemimpinan di Indonesia yang menggunakan metode Tadabbur Al-Quran dan tuntunan As-Sunnah.
Presiden Aliansi Pemuda Islam Indonesia (APII) itu menjelaskan bahwa krisis kepemimpinan di negara ini menjadi alasan utama pentingnya pelaksanaan ILA. Krisis ini tersirat ketika Indonesia mendapat peringkat sebagai salah satu negara yang terindikasi “negara gagal” menurut Jurnal Foreign Policy. Hal itu diperparah dengan merebaknya budaya korupsi di kalangan pejabat.
“Itulah pentingnya mempunyai Quranic worldview untuk melawan kuatnya arus pemikiran sekuler, liberal, dan pluralisme di kalangan pemuda,” ujar Agastya melanjutkan.
“Kita harus mewarisi, memiliki dan menularkan mental juang seperti para pahlawan. Mewarisi sikap berani yang ksatria. Yaitu berani mempertaruhkan jiwa raga untuk agama, bangsa dan negara semata-mata karena pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa,”tegasnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Peserta ILA akan mendapatkan coaching tema-tema dasar kepemimpinan dari berbagai pemateri. Beberapa nama pemateri diantaranya Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir, Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault, Tengku Zulkarnain, pakar ekonomi syariah Syafii Antonio. *