Hidayatullah.com–Untuk pertama kalinya Abu Bakar Chang (36), seniman kaligrafi dari suku Hui, Tiongkok, memamerkan lebih dari 50 karya kaligrafinya di Indonesia.
Pameran kaligrafi khas Tiongkok ini bisa dijumpai di Sulaiman Resto di Jakarta. Sulaiman Resto merupakan restoran khas masakan China Muslim.
Kedatangan Abu Bakar Chang ini untuk memperkenalkan kesenian kaligrafi Tiongkok kepada masyarakat Indonesia.
“Ini pertama kalinya saya berkunjung ke Indonesia. Sebelumnya saya sudah mengetahui kalau Indonesia adalah negara mayoritas berpenduduk Muslim. Saya merasa bangga bisa memamerkan karya seni saya di sini,” kata Abu Bakar kepada hidayatullah.com usai acara pembukaan pameran di Sulaiman Resto, Kamis (14/8/2014) sore.
Roy Wong dari Muslim Tour China, pihak yang mendatangkan Abu Bakar Chang, mengatakan, karya-karya kaligrafi ini akan menjadi galeri tetap di Sulaiman Resto yang beralamat di Jalan Batu Ceper Raya 73, Jakarta Pusat.
“Kaligrafi ini akan menjadi galeri tetap di sini (Sulaiman Resto). Silakan bagi masyarakat yang ingin melihat dapat mengunjungi Sulaiman Resto,” jelas Roy.
Masih kata Roy, kaligrafi Tiongkok salah satu ciri khasnya adalah dominasi penggunaan warna hitam dan putih.
“Filosofinya budaya China Ying dan Yang atau malam dan siang. Sebagai warisan budaya dinasti terdahulu, penggunaan warna-warni dianggap mengambil hak kaisar. Sebab penggunaan warna-warni itu hanya hak kaisar,” terang Roy.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, Didin Sirojuddin, Ketua Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) yang turut hadir dalam acara pembukaan galeri mengatakan, kaligrafi khas Tiongkok menggunakan gaya ‘sinni’. Gaya inilah yang dalam pameran kaligrafi ini ditonjolkan oleh Abu Bakar Chang.
Menurut Didin, sebagai salah satu seni Islam, kaligrafi juga berkembang di negeri Tiongkok.
“Di sana kaligrafi kemudian beradaptasi dengan budaya China,” kata Didin.*