Hidayatullah.com–Ulama asal Malang Ustadz Abdullah Hadrami tidak setuju dengan pembedaan terhadap umat Islam, khususnya secara regional. Baginya, Islam di mana pun dan kalangan apa pun sama, berhak dia pedulikan, dia bantu, dan dia dakwahi.
“Dalam Islam, kami tidak pandang bulu. Tidak ada istilah dalam negeri dan luar negeri. (Umat) Islam adalah satu tubuh, mereka adalah saudara kami semuanya,” jelasnya saat dikunjungi Hidayatullah.com di kompleks kediamannya, Kawasan Embong Arab, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (5/6/2014).
Abdullah Hadrami menilai, perbedaan gerakan Islam yang ada saat ini sah-sah saja. Namun, perbedaan tersebut bukan halangan untuk dirinya berdakwah ke mana saja.
“Bahkan kami berdakwah kepada non-Muslim,” ungkapnya.
Intinya, kata dia, kalau berbicara soal Islam, sekat-sekat yang ada harus dibuang.
“Tidak ada negara, bangsa, warna kulit, semuanya (umat Islam) adalah satu tubuh,” ujarnya.
Abdullah Hadromi setuju bahwa lebih baik mencari persamaan antar-gerakan Islam daripada perbedaannya. Di antara kesamaan tersebut ialah Tuhannya satu, yaitu Allah Subhanahu Wata’ala, Rasulnya sama, kitabnya al-Qur’an, dan Sahabat Nabinya juga sama.
“Banyak samanya juga kita,” imbuhnya.
Adapun perbedaannya, kata dia, cuma pada hal-hal yang tidak prinsip. Namun perbedaan ini yang, katanya, justru banyak diprinsip-prinsipkan, seperti qunut dan lain-lain.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kalau (dengan) Syiah kita bedanya terlalu jauh, dan itu sulit untuk dikompromikan memang,” ujarnya.
Atas dasar pemikirannya tersebut, Abdullah Hadrami terpanggil untuk peduli terhadap umat Islam di berbagai negara konflik, seperti Palestina dan Suriah.
Kiprah dakwahnya memang bukan lagi sebatas Malang, tapi sudah merambah ke kancah internasional, khususnya dalam penggalangan dan penyaluran dana kemanusiaan.*