Hidayatullah.com–Taufik Machrus, Bendahara III Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Abisindo) menilai Indonesia berpeluang menjadi pusat (hub) perbankan syariah dunia. Pernyataan ini disampaikan Taufik saat menjadi pembicara Dialog Ekonomi Syariah; ‘Optimisme di Tengah Ketidakpastian Global’ yang diselenggarakan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Sofyan Hotel, Jakarta, Kamis (06/03/2014) siang.
“Dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, Indonesia berpeluang menjadi hub perbankan syariah dunia,” kata Taufik.
Menurut Taufik, jumlah penduduk Muslim Indonesia yang ratusan juta jiwa ini tetap tidak terkalahkan dengan penduduk Muslim di Timur Tengah.
“Meskipun penduduk Muslim di negara-negara di Timur Tengah digabungkan, masih belum mengalahkan jumlah penduduk Muslim di Indonesia. Tentu ini peluang yang harus dimanfaatkan,” terangnya.
Kata taufik peluang selanjutnya adalah dukungan pemerintah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum lama ini mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (Gres)
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy Setiadi yang turut hadir pada acara yang sama mengatakan Indonesia jika ingin menjadi pusat perbankan syariah dunia, Indonesia harus berupaya keras mengejar ketertinggalan.
“Tahun lalu di internasional, Indonesia berada di posisi ke lima di bawah Arab Saudi, Malaysia, dan lain-lain. Indakator dari jumlah bank syariah dan size dari keuangannya yang cukup besar. Tapi ini artinya jumlah bank kita cukup tinggi,” ujar Edy.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia melihat peringkat Indonesia ini bisa meningkat jika melihat potensi pangsa pasar perbankan syariah Indonesia yang cukup besar mengingat sebagian besar penduduk merupakan kaum muslim.
“Kita masih menuju ke sana, Indonesia bisa masuk negara ke-4. Hal ini melihat bagaimana sosialisasi gerakan ekonomi syraiah bisa terus dilanjutkan,” tegasnya.*