Hidayatullah.com– Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur (Kaltim), Kombes Pol Agus Gatot Purwanto menduga, Kaltim menjadi provinsi dengan harga narkoba paling mahal se-Indonesia. Harga jual yang tinggi di Kaltim karena kondisi provinsi ini dikenal kaya.
Menurut Agus, pelaku bisnis ilegal narkoba melihat penduduk Kaltim punya pendapatan tinggi sehingga dijadikan target utama. Pengedar yang membeli barang haram dari Jakarta bisa dapat untung besar dengan menjualnya di Kaltim.
Di Jakarta saja, harga 1 gram sabu-sabu Rp 1,7 juta. Sedangkan di Kaltim bisa Rp 2,5 juta. Informasi ini didapatkan dari pemakai narkoba yang masuk program penyembuhan BNN, ungkap Agus, seperti dimuat harian Kaltim Post edisi Kamis (24/10/2013).
Meski belum ada kabar pasti provinsi mana yang harga narkobanya paling mahal, namun Agus menduga Kaltim sebagai pembeli narkoba termahal di Indonesia.
“Mungkin di Kaltim. Mungkin, ya,” ujarnya, usai kuliah umum sekaligus tes urine mendadak terhadap 165 mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kaltim, Rabu (23/10/2013).
Agus menerangkan, peredaran gelap narkoba di Kaltim memang tinggi. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ketiga tertinggi sejak 2012. Kaltim hanya di bawah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.
“Di Jakarta ada 7 persen pengguna sementara Kaltim 3,1 persen,” bebernya.
Optimis Kaltim Zero Narkoba
Meski masuk urutan tiga besar, Agus optimistis target Kaltim Zero Narkoba pada 2015 tercapai. Dia menjelaskan, zero bukan berarti tak ada narkoba sama sekali.
“Kalau sekarang 3,1 persen kemudian bisa turunkan 3 persen saja, itu sudah bisa dibilang zero. Atau jadi 2,9 persen. Minimal tak bertambah sudah bagus,” imbuhnya.
Agus juga menyebut, dalam peredaran narkoba skala internasional, Indonesia dianggap sebagai pasar bagus karena perbedaan harga yang cukup jauh. Dicontohkan, harga 1 gram sabu-sabu di Afghanistan sekitar Rp 50 ribu. Di Indonesia, harga satu gram dibeli dengan jutaan rupiah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Dengan kondisi seperti itu, mereka (penyelundup. Red) tentu berani menempuh perjalanan panjang ke Indonesia. Bisa jadi Kalimantan ini hanya jalur lewat,” terangnya.
Diberitakan Kaltim Post, upaya penyelundupan narkoba terutama sabu-sabu lewat utara Pulau Kalimantan kian menjadi-jadi. Pada awal pekan ini, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) tercatat dua kali menggagalkan penyelundupan sabu-sabu di perbatasan Sebatik Indonesia-Malaysia. Jika ditotal, petugas berhasil mengamankan 7,95 kg sabu-sabu sepanjang Senin (21/10/2013) siang hingga Selasa (22/10/2013) sore.*