Hidayatullah.com–Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf optimistis Peraturan Pemerintah terkait Produk Tembakau akan meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia dengan catatan sosialisasi dilakukan sungguh-sungguh kepada seluruh pihak terkait.
“Saya optimistis manfaat dari PP ini akan meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia, tetapi jika PP disosialisasikan sungguh-sungguh. Kalau tidak disosialisasikan, akan ada alasan untuk menyatakan tidak tahu,” kata Nova, dilansir Waspada, Kamis (10/01/2013).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani PP tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
Menurut Nova, PP tersebut menjadi amanat Pasal 116 UU No.36/2009 tentang Kesehatan, di antaranya mengatur peringatan kesehatan bergambar seluas 40 persen di depan dan belakang kemasan rokok. Selain itu diwajibkan dicantumkan tulisan larangan menjual dan memberi kepada anak usia di bawah 18 tahun dan perempuan, serta aturan wajib mencantumkan informasi rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker.
Nova mengatakan, PP tersebut selain sebagai amanah UU kesehatan Nomor 36/2009, juga merupakan upaya ikhtiar untuk menekan dampak negatif dari produk tembakau, utamanya rokok.
“Apalagi biasanya kalangan perokok pemula mencoba rokok karena tekanan atau merasa tidak keren kalau tidak merokok saat bersosialisasi dengan teman sebaya. Sedang nikotin bersifat adiktif maka menjadi bisnis yang paling potensial untuk mendapatkan keuntungan besar tetapi juga berpotensi merusak kesehatan, sehingga kalau ada regulasi yang lebih tajam dan kuat, maka ini adalah kewajiban bagi pemerintah,” kata dia.
Menurut dia, pada dasarnya keputusan merokok akan dikembalikan kepada masyarakat selaku konsumen. Namun yang terpenting pemerintah juga wajib sekuat tenaga memberikan perlindungan kesehatan, salah satunya melalui peraturan yang telah ditandatangani.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Peraturan baru ini penting karena saya yakin banyak masyarakat yang berpotensi menjadi perokok pasif dan juga perokok pemula,” kata dia.
Dia mengatakan, di negara lain misalnya Turki, aturan serupa telah diimplementasikan, di mana dalam salah satu kemasan rokok ditampilkan gambar seseorang yang mengalami gangguan kesehatan akibat merokok sehingga membutuhkan penanganan medis.
“Dengan ilustrasi semacam itu akan membuat tidak nyaman untuk merokok,” kata dia.*