Hidayatullah.com–Untuk mengurangi biaya penyelenggara ibadah haji (BPIH) 2011, pemerintah akan mempertimbangkan usulan DPR untuk menambah maskapai penerbangan, yang melayani keberangkatan dan kepulangan para jemaah haji Indonesia.
“Saya kira itu pandangan yang bijak untuk menambah maskapai lain. Kementerian Agama juga tidak ingin ada anggapan adanya monopoli suatu maskapai penerbangan. Jadi, memang harus ada maskapai lain,” ujar Menteri Agama Suryadharma Ali, Kamis (2/6).
Dengan adanya persaingan, lanjutnya, harga tiket diharapkan bisa lebih bersaing dan pelayanan maskapai bisa lebih baik.
Selama ini Kementerian Agama tidak melakukan tender, tapi perusahaan penerbangan yang mengajukan penawaran kepada Kementerian Agama. Setelah itu, akan ditentukan penerbangan mana yang akan dipilih.
“Tentu yang akan kami pertimbangkan adalah pengalaman kerja. Saat ini, yang baru punya pengalaman kan Garuda Indonesia. Semoga tahun ini ketentuan seperti itu tidak lagi ada,” papar Suryadharma.
Saat ini, Lion Air dan Batavia Air sudah melakukan penawaran.
“Tahun ini insya Allah bisa diterapkan, jika memang usulan ini lolos. Kami harus pertimbangkan landing permit, kesiapan pilot dan pramugari, serta izin udara untuk negara-negara yang akan dilintasi,” jelas menteri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Anggota Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan, saat ini penawaran untuk pelayanan keberangkatan hanya berasal dari satu maskapai penerbangan, sehingga belum bisa dijadikan patokan.
“Kami akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan maskapai penerbangan lain, untuk mendapatkan masukan mengenai masalah ini,” cetus Iskan.*