Sambungan artikel PERTAMA
Damaskus sendiri telah menjadi saksi lebih dari satu kasus para pria yang diculik oleh rezim dan dipaksa untuk melayani kekuatan militer yang semakin berkurang.
Baru-baru ini seorang pria berumur 51 tahun dari pemukiman al-Midan, Damaskus ditahan oleh teroris Assad di pos penjagaan dan diseret untuk bekerja di unit “cadangan” militer Assad.
Beberapa laman jejaring sosial pro Assad telah membicarakan umur dari pasukan cadangan yang ditingkatkan dari 42 ke 50 tahun, hal itu memicu kontroversi diantara para loyalis Assad.
Sementara laman-laman tidak resmi ini mengonfirmasi berita tersebut, rezim Assad melalui media resminya menyangkal bahwa keputusan itu telah dibuat.
Tetapi bukti di lapangan yang muncul mengonfirmasi terdapat pasukan cadangan berisi pria-pria berumur 42-50.
“Syrian Corruption in the Time of Reformation” merupakan sebuah halaman pro rezim Assad di mana beberapa insiden dilaporkan menjadi sumber sarkasme bagi banyak orang seperti telegram pemberitahuan wajib militer yang dikirim ke orang yang telah mati dan mereka yang merupakan satu-satunya yang selamat di keluarga mereka.
Halaman yang sama mengatakan menerima sebuah telegram yang dikirim pada seseorang yang telah terbunuh pada 2014, dan halaman itu mengatakan: “Tidakkah pejabat bertanggung jawab mengetahui bahwa orang ini telah meninggal?”
Baca: Konvoi Bantuan Diserang Beberapa Saat Gencatan Senjata Suriah Berakhir
Meskipun orang-orang Suriah yang mendukung Assad secara khusus tidak mengatakan menentangnya, beberapa poling menunjukkan bahwa keadaan didominasi ketakutan bahkan di jalanan pro rezim.
Sejumlah loyalis di wilayah rezim yang mengakui cemas dan tertekan dikarenakan keadaan yang dihadapi anggota keluarga laki-laki mereka juga merasa takut, jika mereka direkrut oleh rezim untuk pelayanan militer, mereka memiliki kemungkinan besar untuk kembali dalam “kantong-kantong jenazah yang ditutupi dengan bendera Ba’ath.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Meskipun klaim-klaim mengenai kemenangan Bashar al Assad, rakyat Suriah masih bertanya-tanya “hingga kapan, dan berapa lama lagi?” keadaan berat ini akan terus mendominasi kehidupan mereka.
Itu merupakan sebuah pertanyaan yang diajukan oleh para loyalis yang khususnya hidup di jalanan di wilayah rezim Assad.*/Yasser Ashkar. Artikel pertama kali dipublikan 15 Maret 2017 di Orient Net. Diterjemahkan Nashirul Haq AR