Hidayatullah.com—Sekitar 22 orang yang diculik oleh sekelompok orang bersenjata di sebuah hotel di Meksiko sudah berhasil diselamatkan, kata pihak berwenang.
Mereka diculik ketika sekelompok orang menyerbu hotel Sol y Luna di kota Matehuala pada Selasa dini hari.
Korban, termasuk di antaranya anak-anak dan seorang wanita hamil, kebanyakan berasal dari Haiti dan Kuba, lapor Reuters. Laporan sebelumnya menyebut sebagian korban merupakan orang Venezuela.
Kelompok bersenjata itu juga menculik 16 orang Meksiko.
Sementara korban orang Meksiko dilepaskan tidak lama kemudian, korban orang asing ditemukan di tepi jalan tak beraspal di daerah terpencil. Mereka sudah diberikan perawatan.
Kantor kejaksaan di negara bagian Dan Luis Potosi mengatakan bahwa penculik datang dengan tiga kendaraan SUV. Para pelaku juga mengambil buku daftar tamu, sehingga mempersulit upaya pencarian.
Namun, petugas menemukan sejumlah kartu identitas korban di kamarnya, lapor media lokal seperti dilansir BBC Rabu (15/9/2021).
Kepala kejaksaan negara bagian Arturo Garza Herrera berkata, “Saya akan memberitahu pihak keimigrasian supaya mereka terlibat sebab kami tidak mengetahui status migrasi orang-orang ini.”
Para migran yang memasuki wilayah Meksiko dengan harapan bisa menyeberang ke Amerika Serikat menghadapi bahaya tidak sedikit, mulai dari pemerkosaan sampai pembunuhan dan bahkan dimanfaatkan oleh kartel narkoba. Sebagian ditawan sampai keluarga mereka membayar uang tebusan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada tahun 2015, lebih dari 100 migran disandera oleh anggota geng bersenjata selama lima minggu, sebelum akhirnya diselamatkan oleh polisi.
Jumlah migran yang menuju AS melalui Meksiko meningkat setelah Presiden Joe Biden menjabat. Biden berjanji untuk mencabut beberapa pembatasan imigrasi yang dibuat oleh pendahulunya Donald Trump.*