Hidayatullah.com–Pemimpin salah satu organisasi Buddhis terbesar di Kanada kembali dikenai sejumlah tuduhan, termasuk pelecehan seksual dan pemerasan, demikian dikutip Anadolu Agency.
Rincian tuduhan pelanggaran itu tertera dalam laporan yang dirilis pada Kamis oleh kelompok Buddhist Project Sunshine yang berkantor pusat di Halifax, Nova Scotia, Kanada.
Ini adalah ketiga kalinya tuduhan serupa dilayangkan ke pemimpin Shambhala International, Sakyong Mipham Rinpoche. Shambhala memiliki sekitar 200 pusat meditasi yang tersebar di seluruh dunia.
Bulan lalu, Mipham telah mengundurkan diri, sementara tuduhan-tuduhan itu masih diselidiki.
Baca: Polisi Thailand Ungkapkan Jaringan Seks Anak untuk Bikshu san Pejabat Militer
Dalam dua laporan pertama yang diajukan oleh mantan anggota Shambhala, Andrea Winn, pemimpin organisasi itu diduga kerap meminta pelayan pribadinya “untuk merekrut murid perempuan demi memenuhi kepuasan seksualnya”.
Sementara dalam laporan terbaru disebutkan lebih banyak nama pengadu atau korban dan sejumlah tuntutan yang lebih serius, termasuk tindakan pemerasan.
Ketika mengundurkan diri, Mipham meminta maaf atas segala kekacauan yang telah dia timbulkan di komunitas Shambhala. Dia juga mengaku “memiliki hubungan dengan sejumlah perempuan” yang menjadi anggota komunitas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya ingin Anda tahu bahwa selama bertahun-tahun, saya telah meminta maaf secara pribadi kepada orang-orang yang merasa dirugikan oleh perilaku saya, termasuk beberapa dari mereka yang baru saja mengungkapkan kisah mereka,” ujar Mipham lewat sebuah pernyataan.
Sebuah tim transisi telah dibentuk untuk menunjuk dewan direksi sementara dan tim proses yang akan memperbaiki kepemimpinan organisasi di masa depan.
Firma hukum Halifax telah meluncurkan penyelidikan pihak ketiga atas tuduhan-tuduhan yang menimpa Mipham.*