Hidayatullah.com–Pihak penyelenggara Festival George Town di Malaysia menyingkirkan dua foto aktivis LGBT dari pameran foto yang terbuka untuk umum, setelah mendapat komplain dari pemerintah.
Pihak penyelenggara mengatakan pencopotan foto tersebut “diarahkan” oleh Menteri Urusan Islam Mujahid Yusof Rawa, lapor BBC Kamis (09/08/2018).
Pameran foto tersebut menampilkan gambar sejumlah orang Malaysia berpose dengan bendera nasional dalam berbagai gaya. Foto-foto itu diambil tahun lalu dalam rangka Hari Kemerdekaan Malaysia ke-60.
Di antara foto tersebut terdapat gambar Nisha Ayub, aktivis transgender penerima sejumlah penghargaan, termasuk dari Deplu Amerika Serikat tahun 2016.
Selain itu, ada foto Pang Khee Teik pendiri festival LGBT tahunan Seksualiti Merdeka dan editor forum online Queer Lapis. Dia berpose dengan bendera Malaysia disampirkan di punggung sementara tangannya memegang bendera pelangi khas LGBT.
Direktur Festival George Town Joe Sidek kepada BBC mengatakan bahwa dia “diarahkan” untuk mencabut foto tersebut tetapi “saya tidak diancam.”
Baca: Sikap Tegas Malaysia Larang Pesta Homo Terbesar se Asia
“Saya tidak setuju dengan penyensoran, tetapi saya paham mengapa hal tersebut harus dilakukan,” kata Joe Sidek, seraya menambahkan bahwa daripada melawan yang akan menimbulkan masalah di masa depan, lebih baik mengalah dulu sekarang.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mujahid kepada koran Malaysia The Star mengatakan bahwa masyarakat Malaysia tidak dapat menerima LGBT dipromosikan semacam itu karena bertentangan dengan norma-norma di masyarakat.
“Ketika anda memasang gambar dengan simbol semacam itu, jika hal tersebut bukan promosi … lantas coba beritahu saya apa definisinya promosi?” ujar Mujahid.*