Hidayatullah.com–Kendaraan yang membawa Duta Besar Amerika Untuk Bangladesh Marcia Bernicat menjadi sasaran serangan Sabtu malam (04/08/2018) di Ibu Kota Dhaka, ketika ia pulang dari sebuah acara makan malam yang sekaligus perpisahan bagi seorang kepala badan nirlaba di negara itu.
Pernyataan yang dirilis Kedutaan Besar Amerika di Dhaka mengatakan kendaraan yang membawa duta besar “diserang sekelompok laki-laki bersenjata, sebagian mengendarai motor, di daerah Mohammadpur,” dan menambahkan bahwa Bernicat dan tim keamanannya “meninggalkan daerah itu dalam keadaan selamat.”
“Duta besar, supir, dan staf keamanan tidak menderita luka-luka; namun dua kendaraan pengamanan rusak,” tambah pernyataan itu dikutip Voice of America.
Kedutaan Besar Amerika di Dhaka menyampaikan penghargaan kepada polisi karena “tanggapan cepat dan profesional terhadap insiden itu.”
Bernicat baru saja menghadiri acara makan malam bagi Badiul Alam Majumder, wakil presiden kelompok HAM “The Hunger Project” yang juga direktur badan itu untuk Bangladesh.
Mantan menteri luar negeri Bangladesh Kamal Hossain juga diyakini menghadiri acara itu.
Serangan terhadap Duta Besar Amerika Serikat tersebut bersamaan dengan unjuk rasa ribuan mahasiswa. Menurut BBC, sedikitnya 50 orang cedera setelah mereka bentrok dengan kepolisian. Sementara kantor berita AFP menyebut angka 100 orang luka-luka.
Obaidul Quader, Sekretaris Jenderal Liga Awami, mengatakan kepada wartawan bahwa aktivis partai bertindak membela diri ketika para siswa menyerang lebih dulu.
“Apakah kita akan mencium mereka jika mereka maju ke kantor Liga Awami?” katanya.
Pejabat pemerintah telah menyerukan diakhirinya aksi protes. Perdana Menteri Sheikh Hasina mendesak para demonstran untuk tinggal di rumah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Apa pun yang mereka lakukan sudah cukup,” katanya, seraya menambahkan bahwa polisi telah memulai kampanye seminggu untuk membuat jalan raya lebih disiplin.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Asaduzzaman Khan memperingatkan bahwa kesabaran aparat penegak hukum dengan para pengunjuk rasa semakin tipis.
“Bahkan kami memiliki batas. Kami akan mengambil tindakan jika batas itu terlampaui,” katanya.
Sejak Sabtu, Bangladesh dilanda kerusuhan menjurus kekerasan. Polisi terpaksa membubarkan pengunjuk rasa yang menguasai simpul jalan di Kota Dhaka dengan tembakan gasa air mata.*