Hidayatullah.com—TEPCO sedang melakukan survei geologi independen guna mengkonfirmasi tidak adanya patahan aktif di Prefektur Aomori, Jepang, di mana akan dibangun reaktor nuklir yang setipe dengan Fukushima, yang rusak parah akibat gempa dan tsunami tahun 2011.
“Perlu membuat satu konsorsium untuk membangun pembangkit nuklir yang unggul dalam hal keamanan, teknologi dan ekonomi,” kata Presiden TEPCO Tomoaki Kobayakawa di Tokyo hari Jumat (29/6/2018) seperti dilansir RT.
Di Higashidori terdapat dua pembangkit listrik tenaga nuklir yang berdampingan lokasinya, masing-masing dikelola oleh Tohoku Electric Power Company dan Tokyo Electric Power Company (TEPCO). Tohoku mulai mengoperasikan pembangkit listrik nuklirnya Unit 1 secara komersial pada Desember 2005. Sementara itu, TEPCO baru memulai pembangunan reaktornya pada Januari 2011. Proyek TEPCO di Aomori ini terpaksa dihentikan menyusul gempa pada Maret 2011 yang mengakibatkan kebocoran nuklir di Fukushima.
TEPCO mengatakan bahwa survei independen di Aomori dijadwalkan rampung pada 2020.
Sejumlah studi sebelumnya oleh Nuclear Reactor Authority (NRA) mendapati patahan-patahan seismogenik aktif. Namun, TEPCO maupun Tohoku memutuskan untuk melakukan studi independen lebih jauh guna mereview validitas temuan NRA.
TEPCO ingin membangun dua reaktor nuklir di PLTN Higashidori dan berusaha keras mencari jalan untuk memenuhi regulasi pemerintah yang semakin diperketat menyusul bencana nuklir Fukushima. Menurut laporan Japan Times, tipe reaktor nuklir yang dibangun TEPCO di Higashidori sama dengan reaktor nuklir yang bocor di Fukushima.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tiga dari enam reaktor nuklir yang terdapat di Fukushima mengalami kebocoran akibat gempa berkekuatan 9,0 skala richter yang memicu tsumani, sehingga menimbulkan bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl pada 1986.*