Hidayatullah.com—Brussels adalah ibukota de facto Uni Eropa tetapi juga merupakan salah satu kota paling berpolusi di Eropa, antara lain karena banyaknya mobil bermesin diesel berkeliaran di jalan-jalan kota itu.
Orang-orang yang tinggal di ibukota Belgia tersebut berusaha menolong diri mereka sendiri.
Berbekal sebuah aplikasi dan alat deteksi, sekelompok orang turun ke jalan guna mengukur kualitas udara di kota itu.
“Orang-orang yang tinggal di dekat jalan-jalan utama di Brussels, anak-anak mereka yang berusia dua sampai lima tahun akan mengalami bronkiolitis, yaitu iritasi kronis di bagian bronkial,” kata Lieving Chemin dari asosiasi BRAL kepada Euronews Jumat (6/4/2018).
“Anak-anak di bawah usia 6 tahun yang dibesarkan di kota ini kecenderungannya akan mengidap asma dan penyakit paru-paru,” imbuhnya.
Menurut data pemerintah, polusi mengakibatkan kematian lebih dari 600 bayi prematur di Brussels setiap tahun.
Partikel-pertikel yang sangat kecil di udara mencapai dua kali lipat dari ambang batas yang direkomendasikan.
“Saya dilahirkan di Brussels, tetapi saya mencermati bahwa kualitas [udara] di daerah ini berubah dan menjadi masalah. Anak-anak saya merasakannya. Mereka berkata, ‘Ayah, [udaranya] bau, rasanya tidak enak, saya merasa tidak sehat’,” kata seorang pria kepada Euronews.
Seperti umumnya kota-kota tua, jalan-jalan di Brussels banyak yang sempit dan mudah mengalami kemacetan terutama di jam-jam sibuk.
“Brussels juga merupakan kota di mana orang banyak berlalu-lalang. Banyak sekali mobil yang datang dari daerah di luar Brussels dan daerah lain di Bergia menuju Brussels,” kata Joeri Thijs, seorang pakar kualitas udara dari Greenpeace.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Masalah ini harus diselesaikan di tingkat federal dan bukan hanya di tingkat regional di Flanders dan Wallonia. Itu sudah pasti. Orang harus dimotivasi untuk menggunakan transportasi publik dan pindah ke mendekati tempat kerja mereka dan itu sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh Brussels sendirian.”
Ironisnya, Brussels adalah lokasi di mana kantor lembaga-lembaga Uni Eropa berada, dan Komisi Eropa sudah mengambil tindakan atas Belgia karena tidak mematuhi standar kualitas udara yang ditetapkan Uni Eropa.*