Hidayatullah.com—Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong hari Senin (1/1/2018) guna menyeru agar otonomi wilayah itu dijaga dari tekanan pemerintah pusat di Beijing.
Sambil mengusung spanduk bertuliskan antara lain “Lindungi Hong Kong”, pengunjuk rasa mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang masa depan kota itu.
Di bawah “satu negara dua sistem” yang disepakati 20 tahun lalu, bekas wilayah koloni Inggris tersebut menikmati banyak kebebasan yang tidak bisa dirasakan atau dilihat di China daratan.
Akan tetapi, pemenjaraan aktivis-aktivis ternama dan penggusuran para legislator pro-demokrasi dari jabatannya tahun lalu menimbulkan ketakutan di kalangan warga status khusus Hong Kong itu akan digerus.
Pihak penyelenggara mengatakan sekitar 10.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi di hari pertama tahun 2018 itu. Polisi menyebut angka 6.200.
Dalam tanggapan tertulis soal demonstrasi itu, pemerintah kota Hong Kong mengatakan pihaknya menghormati hak rakyat untuk ambil bagian dalam demonstrasi dan bentuk-bentuk ekspresi kebebasan lainnya yang dijamin Undang-undang Dasar, konstitusi mini kota itu.
Unjuk rasa itu berlangsung hanya beberapa hari setelah Beijing menyatakan bahwa sebagian dari stasiun kereta cepat yang sedang dibangun di Hong Kong akan dianggap sebagai teritori Chiina daratan yang diatur menurut undang-undang yang berlaku di China daratan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di awal tahun 2017, pengadilan mencopot jabatan empat legislator pro-demokrasi karena menjadikan prosesi sumpah jabatan mereka sebagai ajang protes terhadap Beijing.*