Hidayatullah.com–Pemerintah Mesir mengumumkan pekan ini bahwa pelaksanaan rencana untuk mengendalikan ledakan jumlah populasi negara ini dengan membuat sebuah kampanye yang diberinama “Pembangunan Mesir: Dua anak saja.” Demikian laporan Arab News, Jumat (20/10/2017).
Menteri Kesehatan Mesir, Ahmed Emad Eddin bertemu pekan ini dengan para gubernur untuk mengumumkan rencana pengendalian pertumbuhan penduduk di setiap provinsi, sambil mempelajari situasi demografis masing-masing provinsi dan mekanisme yang tepat untuk pengendalian kelahiran.
Memerangi buta huruf, pengangguran dan kemiskinan adalah hal-hal yang dibahas dalam pertemuan itu sebagai cara untuk mengatasi ledakan populasi.
Rencana tersebut belum menyebutkan penerapan kebijakan yang ketat untuk pengendalian jumlah anak, yang akan menghentikan keluarga memiliki lebih dari dua anak, seperti yang disarankan oleh kampanye tersebut.
“Kontrasepsi adalah hal terakhir yang bisa kita andalkan dalam strategi kependudukan,” kata surat kabar Al-Masry al-Youm mengutip Emad Eddin.
“Pada tahap awal, perlu untuk menghilangkan angka anak putus sekolah untuk mencegah pernikahan dini dan mempekerjakan perempuan.”
Dia menekankan peran penting lembaga keagamaan di Mesir yang bisa memainkan peran dengan menyadarkan masyarakat akan krisis populasi.
Menteri Pembangunan Daerah Hisham El-Sherif mengatakan bahwa kontrol populasi dikaitkan dengan pemecahan masalah tingkat buta huruf, pengangguran dan kemiskinan yang tinggi.
Populasi Mesir meningkat sebesar 2,04 juta orang setiap tahunnya, katanya. Dia menambahkan bahwa negara tersebut membutuhkan 20.000 kamar bayi dalam tiga tahun mendatang, dan setengah juta rumah dalam masa 22 tahun kedepan, jika tingkat pertumbuhan penduduk tetap sama.
Pemerintah berturut-turut telah mengumumkan inisiatif untuk mengendalikan ledakan populasi. Nama dari kampanye itu telah menimbulkan pertanyaan apakah Mesir akan bisa menerapkan kebijakan dua anak yang ketat. Kebijakan semacam itu telah diajukan oleh beberapa anggota parlemen beberapa kali.
Pakar masalah populasi, Ayman Zohry mengatakan bahwa kampanye ini, seperti yang sebelumnya, menyerukan pembatasan jumlah anak per keluarga.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pemerintah menyeru rakyat Mesir untuk mematuhi kebijakan keluarga berencana, namun tidak ada larangan memiliki lebih dari dua anak yang jelas,” katanya kepada Arab News.
Upaya untuk memaksa para orang tua agar tidak memiliki lebih banyak anak tidak mungkin berhasil di Mesir, demikian juga dengan “insentif negatif”, kata Zohry.
“Pemerintah mengadopsi metode ceramah tentang tanggung jawab nasional dengan memberi tahu para orang tua bahwa mereka harus mematuhi kebijakan keluarga berencana. Tapi pendidikan tetap menjadi kunci utama untuk mengendalikan ledakan populasi,” tambahnya.
“Dengan pendidikan, keluarga akan mengerti tentang tanggung jawab yang terkait dengan pendidikan dan pengasuhan anak, menyekolahkan mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.”
Pendidikan juga akan membantu keluarga, terutama di daerah pedesaan, mengerti bahwa keluarga berencana tidak dilarang oleh agama, tambah Zohry. */Abd Mustofa