Hidayatullah.com—Pihak Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) dengan tegas menolak masuknya individu atau panitia yang mencoba memasuki negara tersebut untuk berpartisipasi dalam pesta homoseksual dan LGBT terbesar yang direncanakan akan diadakan di Kuala Lumpur pada tanggal 30 September ini.
Direktur Jenderal Imigrasi Mustafar Ali mengatakan tindakan tegas tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi.
“Jika terdeteksi bahwa individu ini mencoba memasuki negara tersebut, mereka akan diberi Pemberitahuan Pemberitahuan Penolakan (NTL) berdasarkan Bagian 8 dari Undang-Undang Imigrasi 1559/63.
“Departemen Imigrasi tidak akan berkompromi dengan pihak manapun yang berusaha untuk membawa yang tidak sehat, tidak bermoral dan dapat mengancam ketertiban umum, keamanan dan kedaulatan negara,” katanya dalam sebuah pernyataan di Putrajaya hari Jumat dikutip laman Harian Metro, Malaysia.
Baca: Prostitusi Homo Terbongkar, Guru Besar IPB Ingatkan Waspada LGBT
Pada saat yang sama, kata Mustafar Ali, dari 1 Januari sampai 30 Juni, 46.551 orang ditolak masuk ke negara tersebut dengan berbagai pelanggaran imigrasi.
Kemarin, Wakil PM Malaysia, Ahmad Zahid mengatakan pemerintah tidak mengizinkan setiap pesta homo dan LGBT yang dilaporkan akan dilakukan di Kuala Lumpur pada 30 September tahun ini.
Dia mengatakan bahwa penyelenggara acara tersebut belum mengajukan izin untuk mengizinkannya berlangsung, namun dia telah memerintahkan Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) untuk tidak menyetujuinya.
Dia mengatakan jika melanjutkan, acara tersebut dianggap sebagai perkumpulan ilegal.
Terbesar se Asia
Sebelumnya, umat Islam Malaysia dikejutkan dengan rencana pesta musik homo dan LGBT di Rooftop GTower, Kuala Lumpur.
Menurut media-media setempat, pesta musik homo bertajuk ‘White Party BKK Warm Up’ dikatakan sebagai aksi kalangan penyuka sesame jenis terbesar di dunia, yang akan diadakan pada tanggal 30 September, dengan usia peserta di atas 21 tahun.
Kabarnya, panitia mengundang semua anggota komunitas LGBT dan homo dari seluruh penjuru dunia untuk bersama-sama meramaikan pesta ini.
Pesta Homo ini digagas perusahaan industri hiburan terkemuka Thailand bekerja sama dengan Jeffrey Sanker, CEO White Party Entertainment Inc.
Namun pemerintah Malaysia dan kalangan agamawan sepakat menolak acara ini. Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) mengaku akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menemukan dan memastikan bahwa pria homo atau penyelenggara pesta homo dan LGBT yang direncanakan akan diadakan di Kuala Lumpur pada 30 September sebelum menginjakkan kaki di negara tersebut.
Baca: Peneliti: Struktur dan Fungsi Otak Kaum LGBT Bedan dengan Otak Orang Normal
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mustafar Ali mengatakan jika JIM mendeteksi orang-orang yang mencoba memasuki negara tersebut akan diberi Pemberitahuan Penolakan (NIL) berdasarkan Pasal 8 dari Undang-Undang Imigrasi 1559/63.
JIM mengatakan tidak berkompromi dengan pihak manapun yang berusaha membawa gejala yang tidak sehat, tidak bermoral, dan mengancam yang dapat mengancam ketertiban umum, keamanan dan kedaulatan negara tersebut.
“JIM benar-benar akan menolak masuknya individu atau penyelenggara yang mencoba memasuki negara tersebut untuk bergabung dengan pesta homo,” katanya.
Menurut Mustafar, 46.551 orang telah ditolak masuk ke negaranya dalam berbagai pelanggaran imigrasi mulai 1 Januari hingga 30 Juni.
Kemarin, Ahmad Zahid, yang juga Menteri Dalam Negeri, mengatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak mengizinkan setiap acara atau pesta homo dan LGBT yang akan diadakan di Kuala Lumpur.*