Hidayatullah.com—Paling sedikit tiga tahun dibutuhkan untuk mengapalkan gas ke pasar global lewat Turki dari ladang gas Aphrodite Gas di Siprus Yunani dan Leviathan di Israel, kata general manager Zorlu Energy Natural Gas Group hari Rabu (30/11/2016).
Pejabat perusahaan energi Turki itu, Fuat Celepci, kepada kantor berita resmi Anadolu mengatakan bahwa sektor swasta Turki berharap mengalami kemajuan dalam perdagangan gas dari kawasan Laut Mediterania, menyusul pemulihan hubungan bilateral Turki dan Israel.
“Langkah-langkah yang diharapkan sudah diambil dalam proses normalisasi [hubungan] Turki dan Israel, tetapi gas Mediterania bukan [soal] gas Israel saja. Kami butuh mengambil langkah-langkah konkrit dan menyajikannya ke pasar energi dunia,” kata Celepci seperti dilansir Hurriyet.
Dia menjelaskan bahwa rute yang diperkirakan bisa digunakan untuk mengirim gas Israel harus melewati Zona Ekonomi Eksklusif Siprus Yunani.
“Tergantung dari hal ini, kami mungkin akan menemui sejumlah halangan dalam perkembangan proses rencana proyek yang ditujukan untuk membawa gas Israel ke Turki dan pasar global. Munurut Konvensi Hukum Maritim Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintahan Siprus Yunani tidak bisa berkata ‘tidak’ perihal rute jalur pipa ini,” imbuhnya.
Namun, kata Celepci, persetujuan berkaitan dengan laporan pengkajian dampak lingkungan dari proyek itu harus didapatkan dari intstitusi berwenang di Siprus Yunani.
“Pemerintah Siprus Yunani punya otoritas untuk menentukan detil teknisnya,” imbuh Celepci.
Sepertinya, kata Celepci, perlu dilakukan sejumlah perubahan, termasuk rute jalur pipa yang akan membawa gas Israel ke Turki, guna menghindari penundaan.
- Pengadilan Arbitrasi perintahkan Iran memberikan Turki diskon harga gas
- Turki sekarang juga inpor gas alam dari Amerika Serikat
- Gasprom Rusia mulai Februari kurangi suplai gas alam ke Turki
Kawasan timur Laut Mediterania memiliki sejumlah ladang gas yang hasilnya belum dijual baik lewat jalur pipa maupun fasilitas LNG. Sekarang ini setidaknya ada 3 ladang gas lepas pantai di kawasan itu; Leviatan yang berkapasitas 621 miliar meter kubik (bcm) milik Israel; Tamar yang berkapasitas 283 bcm juga milik Israel; serta Aphrodite Gas milik Siprus Yunani yang berkapasitas 127 bcm.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Wilayah Siprus, yang harus dilewati jalur pipa gas Israel untuk menjangkau Turki, saat ini terpecah menjadi dua, yaitu Siprus Yunani dan Siprus Turki (wilayah Siprus yang dianeksasi Turki dan ingin menjadi negara merdeka, saat ini hanya mendapatkan pengakuan kedaulatan dari pemerintah Ankara saja).
Menurut Celepci, kalaupun pemerintah Siprus Yunani memutuskan secara sepihak untuk mengapalkan gasnya, maka Siprus Turki juga punya bagian atas gas yang akan dijual tersebut.*