Hidayatullah.com—Mayoritas rakyat Yordania menilai Iran sebagai pihak yang paling diuntungkan dengan perjanjian nuklir yang disepakatinya dengan negara-negara Barat. Demikian menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Centre for Stategic Studies (CSS) Universitas Yordania.
Dilansir Jordan Times Ahad (30/8/2015), 46% responden yakin Iran adalah pihak yang paling mendapatkan banyak keuntungan dari perjanjian nuklir dengan kelompok P5+1 (lima negara anggota tetap PBB yaitu China, Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan Inggris, ditambah Jerman). Sementara responden yang menilai pihak yang paling diuntungkan adalah Amerika Serikat mencapai 25% dan Israel mencapai 18%.
Jajak pendapat dilakukan pada 5-11 Agustus, dengan 900 responden pria dan 900 responden wanita yang dipilih secara acak dari berbagai daerah di wilayah Kerajaan Yordania, kata CSS.
Menurut CSS mengatakan jajak pendapat dilakukan untuk mengukur kepedulian rakyat Yordania soal perjanjian nuklir Iran, terutama soal siapa yang paling diuntungkan dari perjanjian itu dan apa pengaruhnya terhadap konflik regional yang sedang terjadi di Suriah, Iraq dan Yaman.
Hasil jajak pendapat itu menunjukkan bahwa 39% responden mendukung perjanjian nuklir tersebut dan 22% menentangnya. Sedangkan 25% lainnya mengaku kurang memiliki pengetahuan tentang masalah itu sehingga tidak bisa memutuskan apakah mendukung atau menentangnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Responden yang berpendapat perjanjian itu berdampak buruk bagi Kerajaan Yordania mencapai 41%, sementara 29% responden berpendapat sebaliknya.
Menurut 30% responden, kesepakatan nuklir itu akan menurunkan tingkat ancaman yang berasal dari Iran. Sedangkan bagi 15% responden kesepakatan nuklir itu tidak akan menurunkan ancaman yang ditimbulkan oleh negeri Syiah Iran.*