Hidayatullah.com—Afghanistan dan Amerika Serikat memiliki kepentingan yang sama dalam memerangi ekstrimisme, kata Presiden Ashraf Gniai dalam pernyataan yang disiarkan hari Ahad (22/3/2015).
“Sementara tragedi mempertemukan kami, ada kepentingan-kepentingan sama yang sekarang bisa dikemukakan dengan sangat jelas,” kata Ghani dalam program televisi CNN “Fareed Zakaria GPS” seperti dilansir AFP.
“Ancaman yang kami hadapi terjadi setiap hari, di mana mereka –semoga Tuhan menghalanginya dari menguasai kami– akan mengancam dunia secara luas,” kata Ghani.
Presiden baru Afghanistan itu, yang merupakan sekutu dekat mantan presiden Hamid Karzai, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Keamanan AS Ash Carter hari Senin ini di Camp David, pinggiran Washington.
Presiden Afghanistan itu sebelumnya telah memberikan penghormatan kepada tentara Amerika Serikat yang tewas dan terluka saat berperang di Afghanistan.
“Hasilnya adalah bahwa Amerika telah aman, puji Tuhan. Sudah tidak ada lagi serangan teroris di bumi Amerika Serikat. Kami selama ini beradadi garis depan,” kata Ghani.
Presiden Afghanistan itu, yang pernah kuliah di American University di kota Beirut dan Universitas Columbia di New York, pertanyaan tentang berapa banyak jumlah personel militer Amerika Serikat yang dia harapkan ditempatkan di Afghanistan pasca 2015.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Amerik Serikat telah membatalkan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dan menyisakan hanya sekitar 5.500 pada Desember 2015, setelah para komandannya meminta agar Washington menempatkan pasukan lebih banyak di negara atap dunia itu.*