Hidayatullah.com–Presiden Sudan memperingatakan bahwa memerangi kelompok-kelompok ekstrim harus disertai dengan dialog ideologi dan tidak semata hanya dengan kekuatan senjata.
Hal itu dikatakan Presiden Omar Al-Bashir dalam wawancara eksklusifnya dengan Euronews, di pekan yang sama ketika ISIS/ISIL merilis video eksekusi atas 21 warga Mesir yang diculiknya, sehingga mendorong pemerintah Kairo melancarkan serangan udara atas target ISIL di Libya Senin dini hari.
Omar Al-Bashir memperingatkan bahwa hanya semata-mata menggunakan kekerasan untuk melawan para pemuda berpikiran radikal yang berperang bersama dengan organisasi-organisasi semacam ISIL dan Al-Qaida dapat menggiring pada ekstrimisme yang lebih besar.
“Kebijakan kami cukup sukses. Setelah kami menangkap anak-anak muda ini, kami mendatangkan sekelompok cendikiawan muda untuk melakukan dialog dengan mereka tentang pemikiran-pemikiran mereka. Dan kami berhasil mempengaruhi banyak dari mereka untuk menjauhi pemikiran radikalnya,” papar Al-Bashir dikutip Euronews (16/2/2015).
Omar Al-Bashir mengatakan bahwa badan intelijen Amerika Serikat CIA dan intelijen Zionis Israel Mossad berada di balik kelompok Boko Haram dan ISIL.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya katakan CIA dan Mossad berdiri di balik organisasi-organisasi ini. Tak ada Muslim yang akan melakukan tindakan-tindakan (brutal, red) semacam itu.”
Wawancara penuh Euronews dengan presiden Sudan itu akan disiarkan hari Rabu (18/2/2015) dalam program The Global Conversation.*