Hidayatullah.com—Di Arab Saudi saat ini sedang merebak MERS-Cov penyebab Middle East Respiratory Sindrom (MERS) yang mematikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, termasuk keluarga yang akan menggelar pesta pernikahan.
Wabah MERS mendorong seorang ibu di kota Tabuk yang akan menikahkan putranya meminta agar para tamu undangan walimah tidak melakukan kontak fisik sebagaimana budaya setempat, di mana orang biasa berpelukan dan cium pipi ketika bertemu. Tuan rumah bahkan melarang tamunya untuk berjabatan tangan.
Sebagaimana dilaporkan koran Okaz, Jumat (18/4/2014), wanita itu mengirimkan undangan walimah berikut syarat kehadiran di mana tamu tidak diperbolehkan melakukan kontak fisik, yang kemudian disusul dengan telepon menanyakan kesediaan para undangan atas syarat kehadiran yang ditetapkannya.
Dalam tradisi masyarakat Saudi, tamu undangan laki-laki dan perempuan biasa ditempatkan di ruang terpisah dan ibu mempelai pria menetapkan aturan yang berlaku di ruang pesta khusus perempuan.
Wanita itu memastikan bahwa masker dibagikan kepada para tamu saat mereka memasuki ruangan untuk menghasiri pernikahan putranya, lapor Okaz.
Tidak dijelaskan apakah para tamu pria juga dikenai aturan tersebut.
Jumat pekan lalu badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa hasil laboratorium memastikan terjadi 212 kasus infeksi MERS diseluruh dunia, di mana 88 kasus di antaranya fatal.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Infeksi melalui saluran pernafasan itu pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada 2012.
Pada hari Kamis Arab News melaporkan, dari 205 kasus infeksi MERS di Arab Saudi, sebanyak 77 kasus berakhir pada kematian.
Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan, 35 persen pasien MERS di kerajaan itu telah meninggal dunia.*