Hidayatullah.com—Pemerintah Mesir berencana mengontrol khutbah Jumat di masjid-masjid dengan tema sama yang ditentukan pemerintah. Topik yang boleh digunakan dalam khotbah di majid-masjid di seluruh Mesir ditentukan Kementerian Islam Mesir.
Ketetapan ini mulai berlaku mulai Jumat, 31 Januari 2014 kemarin.
Topik-topik khotbah yang disetujui akan diunggah di situs Kementerian Islam.
Dalam tema khotbah pada Jumat (31/01/2014) adalah pentingnya membangun kembali permukiman penghuni liar dan pentingnya membantu kaum papa.
Kementerian menegaskan bahwa masjid-masjid yang dioperasikan oleh lembaga nonpemerintah yang tidak mematuhi peraturan akan diawasi oleh kementerian.
Dalam pernyataan kementerian ini juga menegaskan imam yang mendukung kelompok Al Ikhwan al Muslimun dalam khotbahnya akan menghadapi sanksi hukum.
Pihak berwenang, seperti dikutip BBC bahasa Arab, mengatakan, tugas khotib atau imam seharusnya terbatas pada masalah spiritual dan sosial, dan menjauhkan diri dari politik.
Penyeragaman tema khotbah Jumat merupakan salah satu dari sejumlah langkah pengontrolan atas tempat-tempat beribadah bagi pemeluk Islam.
Selain itu, pihak berwenang hanya mengizinkan ulama-ulama yang ditunjuk yang boleh menyampaikan khotbah.
Kalangan kritikus yakin langkah-langkah tersebut ditujukan kepada para ulama yang kritis terhadap pemerintah dukungan militer dan kebijakan-kebijakannya.
Sebelumnya, bulan September lalu, pemerintah dukungan militer telah melarang sekitar 55.000 da’i yang dinilai tidak memiliki izin berceramah di masjid-masjid Mesir, demikian kata Kementerian Urusan Agama dan Wakaf hari Selasa (10/9/2013) dilansir Al-Arabiya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tindakan itu merupakan upaya terbaru yang dilakukan oleh pemerintah Mesir hasil kudeta dalam melumpuhkan para simpatisan pendukung mantan presiden Muhammad Mursy.*