Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) mulai mengasah opsi serangan militer ke Suriah. AS juga mengawali upaya diplomatik internasional untuk merespons tuduhan bahwa pemerintah Suriah melakukan serangan senjata kimia, demikian dikutip The Wall Street Journal edisi Indonesia, Jumat, (23/08/2013).
Pejabat Pentagon pada Kamis memperbarui daftar target potensial untuk serangan udara di Suriah. Sasaran nantinya mencakup kantor pemerintah Suriah serta pangkalan militer. Menurut para pejabat itu, daftar target tersebut adalah bagian dari upaya bersiap-siap seandainya Presiden AS Barack Obama memutuskan bertindak, menyusul serangan senjata kimia terburuk dalam lebih dari dua puluh tahun belakangan.
Bersamaan dengan persiapan Pentagon, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry menghubungi beberapa koleganya, termasuk Menlu Prancis Laurent Fabius serta Menlu Turki, Yordania, dan Uni Eropa. Kerry juga tak lupa menghubungi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon.
Di Suriah, pemerintah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad membantah tudingan yang menyebut mereka telah menggunakan senjata kimia atas rakyatnya sendiri. Bantahan ini diperkuat pernyataan pemerintah Iran dan Rusia, sekutu terdekat Suriah. Pemerintah kedua negara itu menegaskan musuh internasional Assad berkonspirasi terhadap sang Presiden.
Di lain kubu, Washington mengaku sudah melihat “indikasi kuat” atas penggunaan senjata kimia. Namun, Amerika mengaku butuh upaya tambahan untuk kepentingan evaluasi serta pengumpulan bukti-bukti lanjutan.
Ban Ki-moon telah meminta Assad mengizinkan PBB menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah. Namun, pihak rezim tak memberi sinyal akan menyetujui permohonan inspeksi tersebut. Rezim Assad bahkan terus menekan pemberontak lewat serangan di sejumlah kota sekitar Damaskus, lokasi serangan senjata kimia itu. Pemakaian senjata kimia pada Rabu lalu itu telah menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sejumlah pejabat Pentagon yang mengungkap pembaruan daftar target Suriah menekankan bahwa upaya AS bukan untuk menggulingkan rezim Suriah. Sebaliknya, tindakan militer dilakukan untuk menghukum Assad, jika ditemukan bukti kuat bahwa pemerintahannya mendalangi serangan gas beracun.
Pilihan serangan AS ini layaknya peringatan bagi Assad dan para pendukungnya. Belum jelas apakah Obama bakal siap mengerahkan opsi militer. Bagaimanapun, sejak semula ia telah menolak terlibat secara militer dalam konflik Suriah.*