Hidayatullah.com—Pihak berwenang Austria menyelidiki kasus kematian mantan menteri perminyakan Libya, Shukri Ghanim, namun tidak berarti mereka menyangka ia meninggal karena dibunuh, kata pihak kejaksaan, Kamis lalu.
Reuters (04/05/2012) melaporkan, polisi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki tersangka terkait kematian mantan perdana menteri dan menteri perminyakan Libya di era Muammar Qadhafi itu. Polisi masih menyelidiki penyabab kematiannya.
“Kami masih belum memiliki kecurigaan adanya pembunuhan,” kata jurubicara kejaksaan Thomas Vecsay.
Kelompok Hoffman, yang diambil dari nama pemimpinnya, dari kantor penyelidik tindak kriminal diberi tugas mendalami kasus kematian Ghanim, kata Vecsay.
Wartawan Reuters di Tripoli melaporkan, jenazah Ghanim yang berbalut kain putih diturunkan dari pesawat Turkish Airline yang membawanya dari Istanbul.
Putra Ghanim, Muhammad, terbang bersama jasad ayahnya menuju Tripoli pada hari Kamis untuk kemudian melakukan pemakaman pada hari Jumat. Demikian dikatakan oleh keponakannya, Loayi Ghanim.
Mayat Ghanim ditemukan mengambang di Sungai Danube yang mengalir di kota Wina pada Ahad dini hari pekan lalu. Tubuhnya ditemukan oleh seorang warga yang melintas, hanya beberapa ratus meter dari tempat tinggalnya di sebuah gedung apartemen berlantai 22.
Ghanim ditemukan tanpa kartu identitas, kecuali yang menunjukkan nama perusahaan tempatnya bekerja. Mayanya diidentifikasi oleh staf dari perusahaan itu. Polisi mengatakan, tidak ada tanda bekas penganiayaan di tubuhnya. Baca berita sebelumnya “Mayat Mantan Menteri Libya Terapung di Danube.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Teman-teman dan koleganya menduga, Ghanim dibunuh oleh musuhnya. Pria 69 tahun itu diyakini mengetahui tentang kekayaan Muammar Qadhafi yang disebut-sebut mencapai milyaran dolar.
Saat kelompok pemberontak mulai memburu Qadhafi, Ghanim pindah ke laur negeri dan menyatakan mendukung perlawanan terhadap rezim Qadhafi.*