Hidayatullah.com– Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Asyifa Qolbun, Bantarwuni, Kembaran, Purwokerto, Jawa Tengah, mengadakan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah.
Acara yang berlangsung pada hari Ahad (01/09/2019) ini digelar di pendopo Balai Desa Bantarwuni dan diikuti puluhan santriwan dan santriwati TPQ se-Bantarwuni dan sekitarnya.
Acara peringatan ini diisi dengan berbagai acara seperti lomba mewarnai, lomba lintas desa yang terdiri dari cerdas cermat pengetahuan Islam, tahfidz hafalan dan doa, games dan lain sebagainya.
Acara ini dibuka oleh Kepala Desa Bantarwuni, Dodi Prasetyo. Dalam sambutannya ia menyampaikan agar umat Islam menjadikan momen tahun baru Hijriyah ini sebagai momen untuk berhijrah dari keburukan kepada kebaikan, memperbaiki diri, serta gemar belajar dan menuntut ilmu agar tercipta generasi yang tangguh, cerdas dan Islami.
Sementara itu, ketua panitia, Ambar Setio Rini menyampaikan bahwa acara ini akan menjadi acara tahunan untuk semua TPQ se-Bantarwuni dan sekitarnya sebagai syiar Islam.
Acara kemudian ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba.
Momentum tahun Hijriyah adalah momentum yang sangat penting bagi umat Islam, karena ia adalah acuan dalam menjalankan hukum-hukum Islam seperti haji, puasa, haul zakat, i’dah thalaq, dan lain sebagainya.
Dalam sejarah tercatat bahwa penetapan kelender Hijriyah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab yang mana pada waktu itu menerima keluhan dari Gubernur Bashrah, Abu Musa Al Asy’ari tentang surat-surat yang tidak bertanggal dan tidak bertahun. Hal tersebut membuat Abu Musa Al Asy’ari bingung apakah surat tersebut untuk tahun sekarang atau tahun lalu.
Mendengar keluhan tersebut, Khalifah Umar bin Khattab mengajak para Sahabat bermusyawarah untuk menentukan kalender yang nantinya menjadi acuan penanggalan kaum Muslimin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Setelah menimbang beberapa usulan, akhirnya Khalifah Umar bin Khattab condong kepada pendapat sahabat Ali bin Abi Thalib yang mengusulkan bahwa tahun Hijriyah dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.
Khalifah Umar bin Khattab mengatakan bahwa peristiwa hijrah adalah pemisah antara yang benar dan yang batil. Maka dari itu, ia memerintahkan agar momen hijrah Nabi sebagai patokan penanggalan. Hal itu pun akhirnya disepakati oleh para Sahabat dan menjadikan peristiwa hijrahnya nabi sebagai acuan kalender Hijriyah.* Athar Husain