Hidayatullah.com–Meski mendadak, pelaksanaan ‘Gerakan Shalat Subuh Berjamaah’ di Masjid Manarul Islam Malang, Sabtu (14/01/2017), dipadati umat Islam.
Sekitar 2000 jamaah memadati masjid yang berada di Jalan Danau Pratan Malang tersebut sejak sebelum azan Subuh dikumandangkan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) KH Bachtiar Nasir. Kedatangan Pimpinan AQL Islamic Center ini ke Malang sebenarnya bertujuan untuk menjenguk sekaligus meminta nasihat KH Hasyim Muzadi yang saat ini tengah berbaring di rumah sakit.
Panitia pun hanya punya waktu menyiapkan acara Subuh Berjamaah hanya satu hari.
Dalam tausiahnya, Bachtiar Nasir menjelaskan tentang banyak orang di Indonesia yang gagal paham melihat fenomena Aksi Bela Islam II dan III.
“ Mereka memandang Aksi Bela Islam adalah kepentingan politik sehingga dilakukanlah pendekatan politik untuk meredam gerakan umat Islam Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, ada tiga hal yang ditunjukkan Allah Taala di Indonesia saat ini.
Pertama, Allah Subhanahu Wata’alah menurunkan izzah kepada umat Islam Indonesia. Kedua, Allah berikan kekuatan persaudaraan dan persatuan umat Islam. Ketiga, Allah memberikan gerakan kebangkitan ini melalui Jamaah Shalat Subuh. Inilah menurutnya tiga poin yang menjadi spirit umat Islam.
“Allah turunkan izzah Islam di Indonesia. Kebangkitan Subuh sudah ada benihnya. Ini artinya simpul umat sudah bekerja di Malang dan artinya umat dari berbagai golongan sudah melebur menjadi satu,” ungkap Ketua Alumni Universitas Madinah ini.
Ketua PP Muhammadiyah Besuk Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi
Izzah seperti apa yang Allah turunkan? Setidaknya, menurut dia, hari ini umat Islam sedang tumbuh rasa bangganya sebagai orang Islam. Ghirah umat Islam tumbuh di mana-mana. Ini terbukti dengan lahirnya gagasan mendirikan Koperasi Syariah 212, Perbankan Syariah, 212 Mart, hingga pada pemilihan pemimpinpun mereka tidak akan memilih kecuali dari kalangan Muslim.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kalau gerakan Subuh akan terus seperti ini maka akan lahir pasukan-pasukan Subuh. Kalau jamaah Maghrib penuh, itu biasa. Namun jika shalat Subuh penuh maka ini yang luar biasa,” katanya.
Dia mengatakan, inilah sebetulnya inti umat Islam yang berkualitas, yaitu mereka yang diberkahi Subuhnya.
“Karenanya pola jamaah Subuh harus terus dipelihara. Yang belum terbiasa, berazzam dulu kepada diri dengan syarat jagalah kehalalan makanan, pakaian, dan harta benda,” ujarnya.*/ Azhar Azis